Protes Sopir Mocin Angkut Sampah ke Kantor Gubernur Bali

Protes Sopir Mocin Angkut Sampah ke Kantor Gubernur Bali

Denpasar, 5 Agustus 2025 – Puluhan sopir mocin angkut sampah melakukan aksi protes di depan Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar. Mereka menuntut solusi dari pemerintah terkait larangan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung yang diberlakukan sejak beberapa hari terakhir.

Latar Belakang Protes
Aksi protes sopir mocin angkut sampah ke Kantor Gubernur ini dipicu kebijakan baru yang membatasi akses pembuangan sampah ke TPA. Sopir mengaku kebijakan tersebut membuat mereka kebingungan mencari lokasi pembuangan alternatif, sehingga pekerjaan terhambat dan penghasilan berkurang.

Salah satu sopir, Made Wirawan, mengungkapkan bahwa sejak TPA Suwung ditutup untuk truk mocin, mereka terpaksa menumpuk sampah di pinggir jalan atau di tempat sementara yang tidak memadai.

“Kami hanya ingin ada solusi yang jelas. Kalau TPA ditutup untuk mocin, kemana kami harus buang sampah?” ujar Made.

Tuntutan Para Sopir
Dalam aksinya, sopir mocin mengajukan beberapa tuntutan:

  • Membuka kembali akses TPA Suwung untuk kendaraan mocin.
  • Menyediakan tempat pembuangan sampah alternatif yang resmi dan layak.
  • Menjamin kelancaran operasional pengangkutan sampah agar tidak menimbulkan masalah lingkungan.

Respons Pemerintah Provinsi Bali
Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Bali menyatakan kebijakan pembatasan ini diambil untuk mengurangi beban TPA Suwung yang sudah melebihi kapasitas. Mereka berjanji akan mengundang perwakilan sopir mocin untuk berdialog dan mencari solusi bersama.

Menurut Kepala DLHK Bali, opsi yang dipertimbangkan adalah penempatan tempat penampungan sementara (TPS) di beberapa titik strategis sebelum sampah diangkut ke TPA.

Dampak Lingkungan dan Sosial

  • Lingkungan: Penumpukan sampah di area permukiman mulai memicu bau tidak sedap dan potensi pencemaran.
  • Sosial: Pendapatan sopir mocin menurun karena jumlah trip angkut sampah berkurang drastis.
  • Kesehatan: Risiko penyebaran penyakit meningkat jika sampah tidak segera diangkut.

Kesimpulan
Aksi protes sopir mocin angkut sampah ke Kantor Gubernur ini menjadi sorotan publik karena menyangkut dua hal penting: keberlangsungan pekerjaan para sopir dan pengelolaan sampah di Bali. Solusi cepat dari pemerintah diharapkan agar masalah lingkungan tidak semakin parah.

baca juga: Gelombang Laut Capai 6 Meter Waspada Pelayaran di Perairan Bali