Denpasar, 2025 – Pemerintah Kota Denpasar kembali menegaskan komitmennya untuk mewujudkan kota yang sehat, ramah lingkungan, dan hemat energi melalui serangkaian kebijakan strategis. Program ini menjadi bagian dari visi “Denpasar Smart & Green City” yang digagas sejak 2023 dan kini memasuki tahap akselerasi di berbagai sektor, mulai dari transportasi, tata ruang, kesehatan masyarakat, hingga penerapan energi terbarukan.
Dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Wali Kota Denpasar pada Senin (18/8/2025), Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan bahwa upaya menciptakan kota sehat harus sejalan dengan penghematan energi. Menurutnya, keduanya saling berkaitan erat karena lingkungan yang hemat energi akan mendorong kualitas hidup warga yang lebih baik.
“Konsep kota sehat tidak hanya bicara tentang kebersihan dan layanan kesehatan, tapi juga bagaimana energi digunakan secara efisien untuk menunjang kehidupan masyarakat. Ini menjadi prioritas kami di Denpasar,” ujar Jaya Negara di hadapan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan tokoh masyarakat.
Salah satu langkah konkret yang ditempuh pemerintah adalah memperluas penggunaan energi terbarukan di fasilitas publik. Beberapa kantor pelayanan masyarakat dan puskesmas kini mulai dilengkapi panel surya untuk kebutuhan listrik sehari-hari. Selain itu, lampu jalan di sepanjang jalan protokol Denpasar juga sudah banyak yang beralih ke teknologi LED hemat energi.
Di sektor transportasi, Pemerintah Kota Denpasar mendorong penggunaan kendaraan listrik, baik untuk angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Bus Trans Metro Dewata yang melayani rute perkotaan kini sebagian sudah menggunakan armada listrik. Selain mengurangi emisi, program ini juga menekan biaya operasional bahan bakar yang selama ini cukup tinggi.
Tidak hanya itu, untuk mendukung gaya hidup sehat, Pemkot Denpasar memperbanyak jalur pedestrian dan jalur sepeda di kawasan pusat kota. Ruang terbuka hijau diperluas di beberapa titik, termasuk taman kota dan area publik yang ramah keluarga. Langkah ini bertujuan mengurangi polusi udara sekaligus memberi ruang aktivitas bagi masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri, indikator kota sehat bukan hanya dilihat dari minimnya kasus penyakit, tetapi juga dari kebiasaan masyarakat menjaga kesehatan lingkungan. Karena itu, pihaknya terus menggencarkan edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik, konsumsi makanan bergizi, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Langkah lain yang mendapat perhatian besar adalah penerapan bangunan hijau pada gedung baru di Denpasar. Pemerintah mengimbau setiap pengembang properti untuk mengadopsi desain ramah energi, seperti penggunaan material ramah lingkungan, ventilasi alami, dan sistem pengelolaan air hujan. Imbauan ini nantinya akan diperkuat dalam regulasi daerah.
Warga Denpasar menyambut positif kebijakan ini. I Made Arimbawa, seorang pengusaha kuliner di Renon, mengatakan dirinya merasakan manfaat dari program efisiensi energi. “Kami diminta beralih ke lampu hemat energi dan ada insentif pengurangan pajak usaha. Sekarang listrik jadi lebih hemat, usaha juga terbantu,” ujarnya.
Meski begitu, tantangan tetap ada. Beberapa warga masih belum terbiasa dengan konsep hemat energi, misalnya dalam penggunaan pendingin ruangan dan peralatan elektronik. Untuk itu, Pemkot Denpasar berencana meluncurkan kampanye “Denpasar Hemat Energi 2025” dengan melibatkan sekolah, komunitas, dan pelaku usaha.
Selain menekan konsumsi energi, kebijakan ini juga mendukung target pemerintah pusat dalam transisi energi dan pengendalian emisi karbon. Denpasar diharapkan bisa menjadi model kota sehat dan hemat energi di Indonesia bagian timur, sekaligus mendukung pariwisata berkelanjutan yang kini menjadi daya tarik utama Bali.
Ke depan, Pemerintah Kota Denpasar juga berencana menggandeng universitas dan lembaga riset untuk mengembangkan inovasi energi terbarukan. Mahasiswa dan akademisi akan dilibatkan dalam proyek percontohan, seperti pengelolaan limbah menjadi energi serta teknologi smart grid untuk perumahan.
Dengan langkah-langkah ini, Denpasar menegaskan dirinya bukan hanya sebagai kota budaya dan pariwisata, tetapi juga sebagai kota yang peduli pada kesehatan warganya dan kelestarian lingkungan. Program ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem kota yang lebih hijau, sehat, dan efisien energi bagi generasi mendatang.
Baca: Tragedi di Apartemen Denpasar Dua Pria Ditemukan Meninggal