Gubernur Bali Siapkan Bantuan Infrastruktur Besar untuk Tabanan

Gubernur Bali Siapkan Bantuan Infrastruktur Besar untuk Tabanan

Tabanan, 2025 — Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan dukungannya terhadap Kabupaten Tabanan melalui sejumlah infrastruktur strategis. Dalam acara peresmian Bale Sabha Adhyaksa di Tabanan (26 Maret 2025), Koster memastikan bahwa empat proyek utama seperti pembangunan Rice Milling Unit (RMU), pabrik pakan ternak, perbaikan jalan antar-desa, dan revitalisasi Danau Beratan akan diawasi penuh oleh Pemprov Bali.

Koster meminta Bupati Tabanan agar segera memetakan kondisi jalan rusak di semua 133 desa, guna mendapatkan bantuan dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) provinsi. Dana ini berasal dari 10% realisasi pajak hotel dan makanan-minuman dari Denpasar, Gianyar, dan Badung, dialokasikan khusus untuk infrastruktur dasar dan proyek strategis di Tabanan.

Proyek RMU menjadi prioritas untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen. Selama ini, gabah petani dijual keluar daerah seperti Banyuwangi, lalu diolah kembali menjadi beras yang dijual di Bali. Dengan RMU di Tabanan, diharapkan proses hilirisasi berlangsung di tempat sendiri melalui BUMD agar petani mendapatkan harga minimal 20% di atas biaya produksi sesuai Pergub.

Pembangunan pabrik pakan ternak juga direncanakan dalam lima tahun ke depan. Hal ini diharapkan memperkuat peternakan lokal sekaligus mengurangi ketergantungan pasokan pakan impor, meningkatkan kemandirian ekonomi Tabanan.

Koster juga menginstruksikan penataan kawasan Danau Beratan, salah satu ikon wisata Bali. Proyek mencakup pembangunan area parkir dan kios baru di atas lahan milik Pemprov Bali, guna menciptakan suasana yang lebih tertata, rapi, dan nyaman bagi wisatawan.

Lebih luas, bantuan infrastruktur ini menjadi bagian dari sinergi antar-daerah. Tabanan juga menerima bagian dari alokasi BKK dari Denpasar, Badung, dan Gianyar—sebagai realisasi semangat “menyama braya” untuk pembangunan merata seluruh Bali. Bantuan ini disalurkan melalui mekanisme sesuai Pergub.

Program serupa sebelumnya sudah berjalan: Tabanan menerima BKK hingga Rp121 miliar, hibah aset tanah seluas hampir 99.000 m², serta dukungan untuk desa adat dan Subak. Hal ini menunjukkan kontinuitas komitmen pembangunan infrastruktur dan budaya kawasan agraris tersebut.

Selain soal fisik, Koster juga mendorong penguatan ekonomi lokal melalui pertanian organik, pengelolaan sampah berbasis sumber, serta pelestarian Subak sebagai bagian dari kearifan lokal. Ia menyebut Tabanan sebagai lumbung pangan, sehingga perlu dikembangkan sesuai karakter daerah.

Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menyampaikan bahwa proyek-proyek ini diharapkan terealisasi pada tahun 2026, dengan lokasi RMU dan pabrik pakan ternak sudah ditetapkan di Desa Timpag, Kerambitan, di atas lahan seluas 8 hektare milik Pemprov Bali. Anggaran diperkirakan di bawah Rp100 miliar.

Secara keseluruhan, bantuan infrastruktur dari Pemprov Bali akan memperkuat sektor pertanian, kelautan, dan pariwisata di Tabanan. Komitmen ini mencerminkan pendekatan pembangunan yang adil, inklusif, dan berbasis kebutuhan lokal–sebuah harapan baru menuju era kemajuan Tabanan dan Bali.