Festival Musik Jazz Meriah di Ubud

Festival Musik Jazz Meriah di Ubud

Ubud, Bali – Ubud kembali menjadi pusat perhatian pecinta musik tanah air dengan terselenggaranya Festival Musik Jazz yang memukau pada akhir pekan lalu. Event tahunan ini berlangsung di Lapangan Ubud Raya dan menghadirkan musisi jazz ternama dari dalam dan luar negeri, menciptakan suasana yang penuh energi dan keceriaan.

Festival yang digelar selama dua hari ini berhasil menarik lebih dari 8.000 pengunjung, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Penonton mulai memadati area acara sejak sore, menikmati kuliner lokal sambil menunggu penampilan para musisi. Suasana Ubud yang artistik semakin menambah daya tarik festival ini.

Ketua panitia, Made Wirawan, mengungkapkan bahwa tahun ini jumlah pengunjung meningkat hampir 30% dibandingkan tahun sebelumnya. “Kami senang sekali antusiasme masyarakat dan turis sangat tinggi. Ini membuktikan bahwa jazz masih punya tempat istimewa di hati banyak orang,” ujarnya.

Penampilan pembuka diisi oleh grup jazz lokal asal Denpasar, yang membawakan aransemen unik lagu-lagu Bali dengan sentuhan improvisasi jazz modern. Perpaduan budaya dan musik ini sukses menghangatkan suasana dan membuat penonton bertepuk tangan meriah.

Tak hanya musisi lokal, festival ini juga menghadirkan bintang tamu internasional seperti saxophonist asal Amerika Serikat, James Carter. Ia memukau penonton dengan permainan saxophone yang penuh emosi, membuat suasana malam terasa intim sekaligus megah.

Hari kedua festival semakin meriah dengan penampilan kolaborasi lintas genre. Beberapa band jazz berduet dengan penari tradisional Bali, menciptakan perpaduan visual dan audio yang jarang ditemui. Banyak penonton mengabadikan momen tersebut dan membagikannya di media sosial.

Area festival juga dipenuhi stan makanan dan minuman yang menyajikan hidangan khas Bali seperti babi guling, sate lilit, dan jaje Bali. Hal ini membuat pengunjung bisa menikmati konser sambil mencicipi kuliner autentik daerah setempat.

Selain hiburan musik, festival ini juga menggelar workshop jazz gratis bagi anak-anak dan remaja. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan minat generasi muda terhadap musik jazz sekaligus memberi mereka kesempatan belajar langsung dari musisi profesional.

Turis asal Jepang, Yuki Tanaka, mengaku sangat terkesan dengan acara ini. “Saya tidak menyangka festival musik di Ubud bisa semegah ini. Suasananya hangat, makanannya lezat, dan musiknya luar biasa,” ujarnya sambil tersenyum.

Menurut data panitia, festival ini turut berdampak positif pada perekonomian lokal. Banyak hotel dan homestay di sekitar Ubud dilaporkan penuh, sementara restoran dan toko suvenir mengalami peningkatan penjualan selama akhir pekan acara berlangsung.

Pihak keamanan setempat juga memastikan bahwa acara berjalan tertib dan aman. Petugas gabungan dari kepolisian, satpam, dan relawan bekerja sama menjaga ketertiban, sehingga penonton bisa menikmati musik tanpa khawatir.

Festival Jazz Ubud tahun ini mengusung tema “Harmony in Diversity”, yang mencerminkan keberagaman budaya dan musik. Tema ini terlihat jelas dari line-up musisi yang berasal dari berbagai latar belakang dan negara.

Di akhir acara, seluruh musisi yang tampil diajak naik ke panggung untuk membawakan lagu penutup bersama. Momen ini menjadi puncak kemeriahan festival, dengan penonton ikut bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama jazz yang menghentak.

Banyak penonton berharap festival ini bisa digelar lebih sering, bahkan beberapa mengusulkan agar dibuat versi mini setiap bulan. Antusiasme ini membuat panitia mulai mempertimbangkan ide tersebut untuk tahun depan.

Dengan suksesnya Festival Musik Jazz di Ubud tahun ini, Bali kembali membuktikan diri sebagai destinasi budaya yang tak hanya menawarkan pantai indah, tetapi juga panggung seni kelas dunia. Ubud pun semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat seni dan musik di Indonesia.

Baca: Operasi Keamanan Cipta Kondisi Digelar Jelang Nyepi & Lebaran