Buleleng – Semangat menjaga kelestarian lingkungan kembali digaungkan di Kabupaten Buleleng, Bali. Ratusan anggota Pramuka dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Buleleng turun langsung ke lapangan untuk melakukan aksi bersih-bersih pantai dan wilayah pesisir di sekitar Jembatan Desa Kubutambahan, tepat di seberang kampus Stikes Buleleng II. Aksi ini tak hanya menjadi wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga menjadi sarana edukasi penting bagi masyarakat sekitar tentang bahaya sampah plastik dan pentingnya menjaga kebersihan alam.
Kegiatan yang digelar pada akhir pekan ini mengusung semangat kolaborasi, sejalan dengan tema peringatan Hari Pramuka 2025 yang mengedepankan kebersamaan demi ketahanan bangsa. Para anggota Pramuka, mulai dari tingkat siaga hingga penegak, bergabung dalam satu barisan, memungut sampah, memilah plastik, dan mengangkutnya ke titik pengumpulan. Masyarakat setempat juga ikut ambil bagian, menciptakan suasana gotong royong yang kental.
Menurut Ketua Kwarcab Buleleng, kegiatan ini bukan hanya sebatas membersihkan area pantai dan pesisir, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memahami konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). “Kami ingin aksi ini menginspirasi warga untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memanfaatkan kembali barang yang masih bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah. Perubahan perilaku adalah kunci utama mengatasi masalah lingkungan,” ujarnya.
Selain aksi bersih-bersih, para anggota Pramuka juga menggelar sesi edukasi singkat di balai desa, menjelaskan dampak buruk sampah plastik terhadap ekosistem laut. Nelayan dan pelaku wisata lokal menjadi salah satu target sosialisasi, mengingat pantai dan laut menjadi penopang utama perekonomian di kawasan ini.
Aksi ini mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng menyatakan bahwa gerakan yang melibatkan komunitas seperti Pramuka dapat memperkuat kesadaran lingkungan di masyarakat. Ia menambahkan, pihaknya berencana menjalin kerja sama rutin dengan organisasi kepemudaan dan sekolah-sekolah untuk menjaga keberlanjutan program ini.
Pantai di sekitar Kubutambahan memang kerap menjadi titik rawan sampah, baik yang berasal dari aktivitas wisatawan maupun kiriman dari laut. Dengan aksi seperti ini, diharapkan kesadaran publik semakin meningkat sehingga kondisi pantai bisa lebih terjaga dan menarik bagi pengunjung.
Gerakan bersih pantai oleh Pramuka Buleleng ini membuktikan bahwa kepedulian lingkungan bisa dimulai dari langkah sederhana, asalkan dilakukan secara konsisten dan melibatkan banyak pihak. Dengan semangat gotong royong, Buleleng mengirim pesan kuat bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab bersama, demi masa depan generasi berikutnya yang lebih bersih dan berkelanjutan.