Boat Fast dari Nusa Penida Tenggelam Dua Wisatawan Asing Meninggal Dunia

Boat Fast dari Nusa Penida Tenggelam Dua Wisatawan Asing Meninggal Dunia

Bali, 5 Agustus 2025 – Sebuah kecelakaan kapal cepat Nusa Penida Bali, Denpasar. Sebuah boat fast yang mengangkut wisatawan dari Nusa Penida menuju Sanur tenggelam pada Selasa pagi. Kapal cepat yang membawa sekitar 80 penumpang tersebut karam akibat gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Selat Badung.

Kronologi Kejadian
Menurut keterangan Basarnas Bali, kapal berangkat dari Nusa Penida sekitar pukul 09.30 WITA. Cuaca pada saat itu dilaporkan berawan dengan gelombang laut mencapai 2–3 meter. Sekitar 20 menit perjalanan, kapal dihantam ombak besar dari sisi kanan, menyebabkan badan kapal oleng dan akhirnya terbalik.

Beberapa penumpang berhasil menyelamatkan diri dengan pelampung, sementara tim SAR dan nelayan setempat langsung melakukan evakuasi.

Korban Jiwa dan Luka

2 Warga Negara Tiongkok dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam.

1 WNI hingga kini masih dinyatakan hilang.

Puluhan penumpang lainnya mengalami luka ringan hingga sedang, termasuk memar dan hipotermia.

Jenazah korban dibawa ke RSUP Prof. dr. IGNG Ngoerah Denpasar untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

Penyebab Masih Diselidiki
Kepolisian bersama KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Denpasar masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini. Dugaan awal mengarah pada faktor cuaca buruk dan kondisi gelombang tinggi yang memang telah diperingatkan BMKG sejak awal pekan.

BMKG Denpasar sebelumnya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi 4–6 meter di wilayah perairan selatan Bali, termasuk Selat Badung, hingga 8 Agustus 2025.

Respon Pemerintah dan Operator
Gubernur Bali menginstruksikan seluruh operator kapal cepat untuk menghentikan sementara perjalanan jika kondisi cuaca tidak mendukung. Selain itu, pemeriksaan kelayakan kapal dan pelatihan keselamatan kru akan diperketat.

Operator kapal yang terlibat dalam insiden ini berjanji akan memberikan santunan kepada korban dan keluarga, serta bekerja sama penuh dalam proses investigasi.

Pelajaran dari Tragedi Ini


Insiden ini menjadi pengingat penting bagi industri pariwisata laut di Bali dan Nusa Penida bahwa:

Keselamatan harus menjadi prioritas utama.

Peringatan BMKG harus selalu dipatuhi.

Jumlah penumpang dan kelengkapan alat keselamatan wajib sesuai standar.

Pelatihan evakuasi darurat harus rutin dilakukan.

Komunikasi cuaca real-time antara pelabuhan dan kapal harus berjalan baik.

Kesimpulan:
Tragedi tenggelamnya boat fast ini meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga korban. Di sisi lain, peristiwa ini juga membuka mata semua pihak bahwa keselamatan di laut bukan hal yang bisa ditawar, apalagi di tengah kondisi cuaca ekstrem.

baca juga: Rendang Padang Pariaman: Warisan Rasa dari Ranah Minang