Tragedi di Apartemen Denpasar Dua Pria Ditemukan Meninggal

Tragedi di Apartemen Denpasar Dua Pria Ditemukan Meninggal

Denpasar, 2025 – Warga Denpasar digemparkan oleh penemuan dua pria yang ditemukan meninggal di sebuah unit apartemen kawasan Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar Selatan, pada Selasa (19/8/2025) sore. Peristiwa ini memunculkan kepanikan sekaligus duka mendalam, sebab korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan setelah tetangga mencium bau menyengat yang keluar dari kamar apartemen tersebut.

Penemuan ini bermula ketika salah satu penghuni apartemen melapor kepada pihak keamanan karena mencium bau tidak sedap dari unit yang dihuni dua pria tersebut. Setelah dilakukan pengecekan bersama kepolisian, pintu kamar didobrak dan dua jasad pria ditemukan tergeletak di ruang tengah. Keduanya diperkirakan telah meninggal lebih dari 24 jam sebelum ditemukan.

Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi di sekitar apartemen. Barang-barang pribadi korban masih berada di tempat semula, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di bagian luar tubuh. Meski demikian, pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab kematian kedua pria tersebut.

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. I Nyoman Putra, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari RSUP Sanglah. Dugaan sementara, korban meninggal akibat menghirup zat berbahaya dari pendingin ruangan yang rusak, meskipun kemungkinan lain seperti overdosis atau keracunan makanan masih terbuka. Kepolisian menegaskan penyelidikan dilakukan secara menyeluruh.

Identitas kedua korban telah dipastikan oleh pihak kepolisian. Mereka adalah WN Indonesia berusia 28 dan 31 tahun, yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta. Menurut keterangan tetangga, kedua pria tersebut dikenal ramah dan sering terlihat beraktivitas normal. Tidak ada tanda-tanda pertikaian atau masalah serius yang diketahui oleh lingkungan sekitar.

Tim Inafis Polda Bali mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi, termasuk obat-obatan, makanan sisa, serta perangkat elektronik. Barang-barang tersebut akan diperiksa untuk mendukung penyelidikan penyebab pasti kematian. Polisi juga memeriksa rekaman CCTV apartemen untuk mengetahui aktivitas korban sebelum tragedi ini terjadi.

Sementara itu, pihak keluarga korban yang tiba di Denpasar tampak terpukul mendengar kabar kematian. Mereka meminta agar penyelidikan dilakukan transparan dan penyebab kematian dapat segera diketahui. Kedua jenazah saat ini masih disemayamkan di RSUP Sanglah sambil menunggu hasil autopsi lengkap yang diperkirakan keluar dalam beberapa hari ke depan.

Kasus ini mendapat perhatian luas masyarakat Bali. Warga sekitar apartemen mengaku masih terkejut, mengingat lokasi kejadian berada di kawasan padat penduduk dan dekat dengan pusat kota. Keamanan apartemen juga mulai diperketat dengan menambah pemeriksaan keluar masuk penghuni, demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Beberapa penghuni apartemen menyebut insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengecekan fasilitas hunian, terutama terkait kelayakan alat elektronik dan ventilasi. Pihak pengelola apartemen berjanji akan melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh fasilitas untuk memastikan keselamatan penghuni lain, sekaligus memberikan jaminan keamanan setelah tragedi memilukan ini.

Kepolisian Denpasar menegaskan akan mengumumkan perkembangan kasus secara terbuka. Jika terbukti adanya unsur kelalaian, baik dari pihak pengelola apartemen maupun penyebab lain yang melibatkan pihak ketiga, maka tindakan hukum akan ditempuh. Hingga kini, polisi tetap mengedepankan pendekatan ilmiah dengan menunggu hasil laboratorium dan autopsi forensik.

Tragedi ini menjadi catatan kelam bagi Denpasar, yang dalam beberapa bulan terakhir juga dikejutkan oleh beberapa kasus kematian mendadak. Pemerintah Kota Denpasar mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, melaporkan segera jika ada hal mencurigakan, dan memastikan kondisi hunian selalu aman.

Baca: Warga Queensland Diadili atas Kasus Narkoba di Bali